wene->>>
Prakata
Sesaat
sebelum seorang Pendeta senior meninggal dunia, saya sempat mengunjungi dia dan
bertanya kepadanya, "Pak Pendeta, setelah Engkau pergi, ke manakah
gerejamu ini akan pergi?" Setelah lama kebingungan, dia menjawab,
"Saya sendiri tidak tahu, gereja ini akan pergi ke mana."g
Abad
ke-20 ini akan segera menjadi sejarah, dan abad ke-21 sudah berada di ambang
pintu. Di luar gereja, kita melihat arus pemikiran yang diwarnai oleh filsafat
Gerakan Zaman Baru (New Age Movement) dan Postmodernisme sedang mengancam iman
Kristen. Sementara itu, di dalam gereja, orang Kristen sendiri tidak lagi
mengindahkan Firman Tuhan, dan hanya memuaskan diri sendiri dengan menjadikan
acara kebaktian semata-mata sebagai suatu sarana hiburan.
Adakah
orang yang meratapi keadaan anak-anak Tuhan sekarang ini? Di manakah nabi-nabi
seperti Yeremia, yang dapat melihat malapetaka yang sedang menunggu kaum
Israel? Di manakah suara-suara seperti Yohanes Pembaptis yang berani menegur
raja yang berdosa? Bukankah negara kita yang disebut negara Pancasila telah
menyatakan ketidakmampuannya dalam menjalankan semua prinsip agama, baik
kesucian, keadilan, maupun kasih di dalam hidup bermasyarakat? Apakah fungsi
gereja? Di manakah suara kita sebagai anak-anak Tuhan? Siapakah yang mempunyai iman
yang bertanggung jawab? Siapakah yang masih memberitakan Injil kepada
sesamanya?
Kiranya
Tuhan memberkati buku kecil ini, dan membuka pengertian kita semua untuk ikut
terjun ke dalam gerakan di mana kita melihat ada jejak kaki Tuhan dan pimpinan
Roh Kudus di dalamnya. Amin.
Surabaya,
Agustus 1999
Stephen Tong
Stephen Tong
PENGAKUAN IMAN REFORMED INJILI
ALLAH
Kami
percaya kepada satu-satunya Allah yang hidup dan benar, yang kekal dan
keberadaan-Nya tergantung pada diri-Nya sendiri, yang melampaui dan mendahului
semua ciptaan; yang dalam kekekalan-Nya ada dalam tiga pribadi: Bapa, Putera,
dan Roh Kudus, yaitu Allah yang Esa; yang menciptakan alam semesta dari ketiadaan
oleh Firman-Nya yang berkuasa; yang menopang dan memerintah segala sesuatu yang
telah diciptakan-Nya serta memelihara ketetapan-ketetapan-Nya yang kekal.
ALKITAB
Kami
percaya bahwa Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah penyataan
Allah yang sempurna yang diilhamkan Roh Kudus kepada para penulisnya dan karena
itu adalah benar tanpa salah dalam naskah aslinya. Alkitab menyatakan di
dalamnya kesaksian Roh Kudus, dan merupakan wibawa tunggal dan mutlak bagi iman
dan kehidupan, baik untuk perseorangan, gereja, maupun masyarakat. Kami percaya
bahwa Alkitab tidak bersalah dalam segala hal yang diajarkannya, termasuk
hal-hal yang menyangkut sejarah dan ilmu.
MANUSIA
Kami
percaya bahwa manusia telah diciptakan secara unik menurut rupa Allah, diciptakan
dengan kekudusan, keadilan dan pengenalan sejati; dan diperintahkan Allah untuk
menghayati pikiran-pikiran Allah sebagai seorang pemelihara perjanjian yang
taat; dipercayakan untuk memerintah dan mengusahakan ciptaan Allah lainnya
untuk kemuliaan Allah. Kami percaya bahwa seluruh segi kehidupan harus dihayati
di bawah perintah Allah sebagai ungkapan ketaatan kepada hukum-hukum Allah.
DOSA
Kami
percaya bahwa apa yang telah terjadi dalam diri Adam sebagai wakil umat
manusia, mengakibatkan seluruh umat manusia telah jatuh dalam dosa dan maut;
mati secara
rohani, patut menerima murka Allah yang adil, tanpa pengharapan dan tanpa
pertolongan untuk memperoleh keselamatan, baik dari dirinya sendiri atau dari
luar dirinya maupun dari dunia ini.
PERJANJIAN
ANUGERAH
Kami
percaya bahwa Allah dalam kekekalan telah membuat perjanjian untuk umat
pilihan-Nya, dengan Yesus K istus sebagai Kepala; bahwa melalui ketaatan Yesus
Kristus yang sempurna dan kematian-Nya sebagai pengganti manusia di kayu salib,
Kristus telah memenuhi tuntutan murka Allah terhadap umatNya. Melalui kuasa
kebangkitan Kristus, Allah terus-menerus memanggil dan mengumpulkan umat-Nya
dari segala zaman dan segala bangsa untuk menjadi suatu imamat yang rajani dan
bangsa yang kudus bagi kemuliaan-Nya.
YESUS
KRISTUS
Kami
percaya kepada Yesus Kristus, Pribadi kedua Allah Tritunggal, Allah sejati dan
manusia sejati, satu-satunya Juruselamat manusia; yang telah dikandung oleh Roh
Kudus, lahir dari anak dara Maria; hidup tanpa dosa, disalibkan, mati dan
bangkit dari kematian, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa untuk
bersyafaat bagi umat-Nya sebagai Imam Besar, yang berhasil dan penuh
pengertian; bahwa Dia akan datang kembali dalam tubuh kemuliaan-Nya, secara
kasatmata dan secara tiba-tiba untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
ROH KUDUS
Kami
percaya kepada Roh Kudus, Pribadi ketiga Allah Tritunggal, Pengilham ilahi
Alkitab, yang menginsafkan manusia akan dosa mereka melalui Firman-Nya, yang
melahirbarukan mereka, sehingga tumbuh iman dan pertobatan kepada Yesus Kristus
untuk keselamatan; Dia memperlengkapi orang-orang beriman dengan kuasa untuk
menaati hukum-hukum Allah; Dia mengaruniakan kepada Gereja Yesus Kristus
karunia-karunia untuk pelayanan orang kudus; Dia bersyafaat bagi orang beriman
dengan keluh kesah yang tak terucapkan untuk dan sampai hari permuliaan umat
Allah.
GEREJA
DAN MISI
Kami
percaya akan satu Gereja yang kudus dan am, yang terdiri dari seluruh umat
pilihan Allah dari segala zaman dan yang sebagiannya kini terhisap dalam gereja
setempat; gereja setempat harus merupakan ungkapan dari sifat Gereja yang kudus
dan am tersebut dengan menjaga kemurnian ajaran sesuai dengan Alkitab, dengan
mendahulukan persatuan berdasarkan kebenaran di dalam ikatan kasih antara
berbagai gereja setempat dan aliran gereja yang ada, dengan memancarkan
kemuliaan Allah melalui ibadah, pengajaran Firman Allah, pelaksanaan baptisan
dan perjamuan kudus, persekutuan, pelaksanaan disiplin dalam kasih, pelayanan
dan misi.
Kami
percaya bahwa Gereja ada di dalam dunia untuk memberitakan Injil Yesus Kristus
dan mengungkapkan ketuhanan Kristus lewat perbuatan-perbuatan nyata. Gereja
menjalankan misi Yesus Kristus, yaitu menegakkan pemerintahan Kerajaan Allah
atas dunia ini, baik melalui usaha-usaha penginjilan di dunia ini maupun
usaha-usaha menyatakan dan mewujudkan kebenaran dan keadilan di dalam kasih
untuk memperbarui dunia.
Kami
percaya bahwa Gereja, baik para pejabatnya maupun seluruh warga gereja, sebagai
umat Allah merupakan kunci bagi penginjilan serta pemuridan sekalian bangsa di
dunia ini, sampai Kristus datang kembali dalam kemuliaan untuk merampungkan
penggenapan kerajaan-Nya.
PENGAKUAN IMAN PENGINJILAN
- Aku percaya Injil sebagai kuasa Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya.
- Aku percaya satu Allah di dalam tiga Pribadi, Pencipta manusia dan dunia, Hakim Tertinggi atas semua dosa dan Sumber keselamatan manusia.
- Aku percaya kejatuhan manusia sebagai fakta sejarah yang menyebabkan polusi natur manusia secara total. Oleh sebab itu, manusia tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri.
- Aku percaya anugerah Allah yang berdaulat kepada manusia yang tidak layak menerima keselamatan, yang memilih umat-Nya di dalam hikmat-Nya yang tertinggi oleh penetapan-Nya yang kekal, dan bertindak di dalam proses dinamis sejarah, untuk menebus mereka di dalam Anak TunggalNya, Yesus Kristus.
- Aku percaya akan inkarnasi Yesus Kristus melalui kelahiran anak dara, hidup-Nya tanpa dosa, penyaliban, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya adalah fakta-fakta sejarah yang menyusun esensi dan berita Injil, sebagai satu-satunya sarana untuk mencapai keselamatan Allah.
- Aku percaya kuasa darah Yesus Kristus yang membersihkan, terkandung di dalam pengorbanan-Nya yang bersifat penggantian, pemulihan (propisiasi), penebusan dan pendamaian, yang memberikan hidup baru kepada manusia.
- Aku percaya akan pemberitaan Injil sebagai satu-satunya berita baik, yang memberikan dasar hidup bahagia dan pengharapan kekal bagi umat manusia. Penginjilan adalah:
- Kesaksian hidup orang-orang Kristen sejati yang menundukkan diri mereka kepada perintah Allah
- Menciptakan pertemuan pribadi antara orang-orang berdosa dengan Allah, melalui perantaraan Yesus Kristus.
- Penyebab yang menimbulkan iman yang menyelamatkan di dalam hati manusia.
- Kunci menuju pertumbuhan gereja dan kesukaan akan kehadiran-Nya yang kekal.
- Aku percaya pertobatan sebagai bukti kelahiran baru dari Roh Kudus yang menghasilkan iman sejati di dalam Yesus Kristus dan menghasilkan buah-buah hidup baru.
- Aku percaya akan pengurapan Roh Kudus di dalam penginjilan dalam bentuk keberanian, hikmat, kuasa-kuasa, dan kesukaan menjadi saksi atas mereka yang menaati Amanat Agung Yesus Kristus.
- Aku percaya akan finalitas Injil yang adalah sempurna pads dirinya, yang tidak dapat digantikan atau dibandingkan, baik dengan pemikiran agama, ide filsafat, dan perbuatan baik duniawi (beda secara kualitatif), maupun dengan mandat kebudayaan dan kepedulian sosial di dalam iman ortodoks dan Injil (hanya merupakan pelengkap dari pra- dan pasca-penginjilan), ataupun karunia Roh Kudus dan mujizat dan tandatanda di dalam Alkitab (yang kadang-kadang Allah gunakan untuk menyaksikan Injil-Nya). Kita harus mempertahankan kesempurnaan Injil.
- Aku percaya kuasa yang tidak berubah dari Injil Yesus Kristus yang mampu memelihara umat tebusan-Nya serta mengubah masyarakat melalui kesaksian mereka hingga hari penggenapan pemuliaan di saat kedatangan Yesus kembali.
1. Sebelum Gerakan Ini
Pada pertengahan abad ke-20, dunia Kekristenan baru
mengalami sedikit kelegaan dari kesulitankesulitan yang ditimbulkan oleh Perang
Dunia II. Daerah Eropa Timur sudah jatuh ke tangan komunisme. Daerah Eropa
Barat dilanda oleh sekularisme. Pengutusan misionaris mulai beralih dari
daratan Eropa ke Amerika Utara. Sedangkan gereja di Amerika harus menghadapi
perkembangan Liberalisme yang sangat mengancam hidup Kekristenan tradisional.
Sementara itu teologi-teologi yang paling baru,
misalnya: Demitologisasi berusaha menyaingi Neo Ortodoks dari sayap Barthian
untuk mengecam kepercayaan Injil. Pada saat seperti itu, gereja di Asia sedang
tertidur di dalam tahap mengabaikan teologi, meskipun gerakan rohani yang
pernah dikaruniakan oleh Tuhan sudah menghasilkan banyak buah khususnya di Asia
Tenggara dan Cina. Akibat kebaktian-kebaktian kebangunan rohani yang dipimpin
oleh John Sung dan Andrew Gih telah menghasilkan banyak buah berupa pekerja
penuh waktu yang melayani Tuhan serta tim-tim penginjilan yang berkembang di
sana sini sehingga telah menggugah semangat kebangsaan di negara-negara Asia.
Namun gerakan Ekumene yang mengabaikan ortodoksi dan memperluas semangat
toleransi terhadap segala macam aliran baru, ditambah gerakan Karismatik yang
telah menggantikan gerakan Pentakosta tradisional untuk merombak struktur
pikiran gereja-gereja denominasional, telah menghasilkan gelombang-gelombang
awam yang tidak mengerti teologi namun memberanikan diri untuk mengabarkan
Injil dan mendirikan gereja-gereja tanpa Pengakuan Iman, tanpa liturgi, bahkan
tanpa penghargaan terhadap musik-musik yang agung yang diwariskan dari sejarah.
Pada tahun 70 hingga 80-an, ketika kaum Injili
melihat bahaya kesimpangsiuran yang terjadi di dalam Kekristenan, di Asia
Tenggara gerakan mahasiswa mulai dibangkitkan, termasuk Gerakan Perkantas dan
Lembaga Pelayanan Mahasiswa (Campus Crusade). Namun kubu-kubu teologi, yaitu
tempat-tempat pendidikan hamba Tuhan sudah tidak mempunyai kekuatan yang cukup
untuk mempertahankan iman kepercayaan yang ortodoks. Itulah sebabnya terjadi
gerakan mendirikan sekolah teologi di luar jalur institusi-institusi yang
konvensional. Sejarah membuktikan sekolah-sekolah semacam ini kurang berbobot
dalam mempertahankan teologi yang benar dan pengertian Kitab Suci yang
bertanggung jawab dan benar. Itulah sebabnya banyak hamba Tuhan lulusan
sekolah-sekolah semacam ini sulit menerima tantangan zaman apalagi menantang zaman,
khususnya dalam menghadapi kaum intelektual.
Di pihak lain, kebangunan agama-agama di luar
Kekristenan juga menjadi suatu tantangan yang besar bagi iman Kristen. Semakin
banyaknya kaum cendekiawan dalam agama-agama lain dan kesadaran mereka untuk
melakukan konsolidasi juga merupakan fakta yang tidak boleh kita abaikan.
Selain itu, makin meningkatnya pendidikan serta makin banyaknya pengaruh
filsafat modern di negara-negara Asia telah meningkatkan kemungkinan
Kekristenan, dengan pimpinan yang kurang berbobot, menjadi agama yang dianggap
terbelakang dan dilecehkan oleh generasi yang baru. Melihat situasi demikian,
siapakah yang sudah bersiap sedia untuk menerima tantangan ini serta mengisi
kebutuhan zaman pada akhir abad ke-20?
Kuantitas yang diperoleh melalui gerakan-gerakan
yang berlangsung di kalangan rakyat jelata tidak cukup untuk menjawab tantangan
zaman ini. Karena ketidakpuasan terhadap kesimpangsiuran pengajaran Kristen
masa kini dan ketidaksanggupan pihak Liberalisme maupun gerakan Kristen yang bersayap
emosional untuk mewakili Kekristenan sejati, maka kami memikirkan perlu adanya
Gerakan Reformed Injili.
Gerakan ini berada di dalam gelombang transisi dari
masyarakat agrikultural (pertanian) menuju masyarakat industrialisasi dan juga
menuju masyarakat informasi. Itulah sebabnya Gerakan ini tidak mudah diikuti
oleh orang yang belum biasa dengan kedahsyatan gelombang transisi ini, apalagi
Gerakan yang melawan arus ini berakar pada semangat yang dirintis pada abad
ke-16. Gerakan ini bermotivasi membawa Kekristenan menuju abad ke-21. Itulah
sebabnya, tidak heran, jika gerakan ini dinilai terlalu terbelakang atau
melawan arus.
2. Gerakan Reformed dalam Sejarah
Reformasi yang terjadi pada abad ke-16 merupakan
gerakan yang unik dan tidak tertandingi karena motivasi reformasi adalah
kembali kepada Kitab Suci dan mengaku bahwa segala sesuatu semata-mata
berdasarkan anugerah, dan bahwa hanya melalui iman, dan bukan jasa manusia,
kaum pilihan dipanggil untuk menjadi saksi Tuhan di dalam dunia ini. Gereja
dipanggil bukan hanya untuk mengabarkan Injil dan mengajarkan kebenaran, gereja
juga dipanggil untuk melaksanakan mandat budaya melalui bimbingan Firman Tuhan
untuk mencerahkan dunia ini dengan prinsip-prinsip Firman Tuhan dalam segala
aspek kebudayaan.
Dalam segala segi kehidupan manusia, sejarah telah
menyaksikan kontribusi Calvinisme, mulai dari kehidupan pribadi sampai
kehidupan bermasyarakat dan pendidikan, bahkan menjadi perintis demokrasi di
seluruh dunia. Pada saat pengaruh Liberalisme semakin meluas dan menggerogoti
iman Kristen dalam abad ke-19, teolog-teolog Reformed dengan gigih berdiri di
garis pertempuran yang paling depan untuk melawan ajaran-ajaran yang tidak
setia kepada Kitab Suci. Sehingga baik di Eropa maupun di Amerika, buku-buku
yang paling berbobot dalam memerangi ajaran-ajaran liberal kebanyakan merupakan
hasil karya teolog-teolog Reformed. Semangat teologi Reformed inilah yang telah
memelihara Kekristenan dari segala penyelewengan dan perselingkuhan gereja
sebagai mempelai perempuan Kristus yang harus setia kepada Tuhan.
Tokoh-tokoh seperti Abraham Kuyper, Herman Bavinck,
Hendrik Kraemer di Belanda; dan Charles Hodge, Archibald Hodge, B.B. Warfield,
Gresham Machen, Cornelius Van Til, John Murray, dan tokohtokoh lainnya di
Amerika telah memperlihatkan semangat tidak berkompromi mereka yang diturunkan
dari John Calvin. Penemuan anugerah umum (common grace) dan keunikan pengertian
wahyu umum (general revelation) telah menjadi keunggulan dan ciri khas Teologi
Reformed dalam menangani masalahmasalah kebudayaan serta memberi pencerahan dan
bimbingan kepada semua peremuan ilmiah yang paling modern, juga perubahan arus
pikiran sampai pada Gerakan Zaman Baru dan Postmodernisme. Tidak ada seorang
pun yang bisa mengabaikan apa yang telah dikerjakan oleh Teologi Reformed
sepanjang sejarah. Teologi Reformed merupakan salah satu teologi yang paling
tahan uji dan paling unggul untuk memimpin orang Kristen melalui peperangan
iman dan memberi petunjuk untuk hari depan umat manusia.
3. Panggilan Gerakan Reformed Injili
Bukankah banyak pimpinan gereja yang pernah dididik
di sekolah teologi Reformed di Amerika, Belanda, dan tempat-tempat lain yang
sudah kembali berada di ladang pelayanan di Indonesia? Bukankah mereka yang
seharusnya membawa gereja kembali kepada semangat Reformed serta membangkitkan
kesadaran orang Kristen untuk memelihara iman kepercayaan yang diturunkan
kepada kita dan berperang di dalam dunia yang penuh dengan arus pikiran yang
sangat berlawanan dengan Kitab Suci?
Setelah menanti selama kira-kira 20 tahun, saya
merasa sudah tidak boleh menunggu lagi - meskipun sejak tahun 1964 saya telah
mengajar doktrin Reformed di sekolah teologi yang saya layani dan membentuk
pikiran Reformed dalam diri para mahasiswa. Panggilan untuk mendirikan Gerakan
Reformed Injili ini menjadi semakin jelas dan mendesak setelah saya mendapat
penyakit hepatitis B pada tahun 1984.
Hidup adalah sementara. Meskipun saya sudah
melayani selama 27 tahun, namun dengan pengertian yang diperoleh melalui
pengalaman menderita penyakit lever semacam itu, saya merasa mungkin masih bisa
bertahan dalam dunia ini selama hanya 15 sampai 20 tahun lagi. Maka saya tidak
menanti orang lain lagi dan dengan sungguh-sungguh berdoa menyerahkan diri
sekali lagi untuk menegakkan Gerakan Reformed Injili di Indonesia. Saya memohon
kepada Tuhan supaya di dalam waktu 15 tahun, menjelang abad ke-21, sudah
terbentuk sekelompok generasi muda yang memahami dan menyadari pentingnya
Gerakan Reformed Injili serta rela menyerahkan diri untuk mengabdi dan
berkorban di dalam zaman ini.
Tanggapan terhadap panggilan ini mendapat restu
dari Tuhan, sehingga pada tahun 1984 dimulailah langkah yang pertama, yaitu
dengan berani mengadakan Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK) untuk memelopori
doktrin Reformed. Di luar dugaan, pesertanya makin lama makin banyak dan dengan
antusiasme yang sangat tinggi menerima doktrin Reformed yang diajarkan.
Gerakan SPIK yang dimulai sejak tahun 1984 telah
menjadi gerakan yang tidak layu hingga sekarang, baik di Indonesia maupun di
luar negeri. Mereka yang disadarkan mengambil keputusan untuk mempelajari
doktrin Reformed lebih lanjut. Maka langkah kedua dalam panggilan ini adalah
mendirikan Sekolah Teologi Reformed Injili (STRI) bagi kaum awam pada tahun
1986.
Apakah yang Disebut Gerakan Reformed Injili?
Gerakan
berbeda dengan organisasi. Gerakan merupakan semacam api dan semangat spiritual
yang berkobar dan yang membakar sekelompok orang sehingga menjadi suatu
kekuatan pengaruh terhadap pribadi-pribadi lain untuk melihat, mengakui,
melangsungkan dan melaksanakan suatu tugas yang penting untuk mengubah sejarah.
Gerakan sejarah yang bermutu selalu memiliki teori yang konsisten, strategi
yang lincah, pengabdian yang tuntas, pengikut yang setia, dan pengaruh yang
abadi, baik dalam bidang sekuler maupun rohani, unsur-unsur di atas bisa
dilihat dengan jelas. Oleh karena itu Gerakan Reformed Injili juga hares
meminta kepada Tuhan untuk memberikan pertolongan dan berkat dalam hal-hal yang
penting. Kami percaya bahwa motivasi untuk mengadakan gerakan ini adalah murni
berdasarkan panggilan Tuhan dan kebutuhan zaman serta berlangsungnya hidup iman
sebagai orang Kristen dalam sejarah. Maka dengan jelas kami melihat Tuhan
melimpahkan berkat-Nya baik dalam penyertaan maupun pengurapan, khususnya
membangkitkan pribadi-pribadi yang dikobarkan oleh api Roh Kudus. Soli Deo
Gloria (Segala kemuliaan hanya bagi Allah).
Apakah Isi Gerakan Reformed Injili?
Gerakan
ini meliputi dua aspek. Pertama, mengembalikan pengertian teologi berdasarkan wahyu
Allah dalam Kitab Suci yang dipelopori oleh para Reformator, khususnya sayap
Calvinisme dan para penerusnya sampai sekarang. Dengan teologi yang ketat ini,
yang berasal dari makna-makna yang tersimpan dalam Kitab Suci, maka iman orang
Kristen akan dibekali dan diperkuat untuk menghadapi tantangan segala zaman.
Kedua, mengobarkan semangat penginjilan dan memobilisasi orang Kristen untuk
secara langsung memberitakan Injil, yang adalah kabar baik bagi seluruh umat
manusia, memperkenalkan kuasa keselamatan melalui kematian dan kebangkitan
Kristus bagi pengampunan dosa dan perdamaian manusia dengan Tuhan Allah
sehingga menciptakan hidup baru yang memuliakan Tuhan, bersaksi bagi Kristus,
dan mengabarkan Injil. Maka gerakan ini membawa gereja berakar dalam Firman
Tuhan dan berbuah dalam dunia ini.
Bagaimana Permulaan Gerakan Ini?
Langkah-langkah
Gerakan ini telah dipimpin oleh Tuhan melalui ketaatan hamba-hamba-Nya. Maka
kami merencanakan (untuk Aspek Teologi Reformed): Pertama, membentuk sebanyak
mungkin massa yang menyadari dan mengalami pengajaran Reformed Injili. Ini
diwujudkan dalam bentuk Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK). Kedua, menyaring
dan memperoleh sekelompok kaum awam yang menuntut diri untuk mempelajari
teologi Reformed secara sistematis dan konsisten. Ini diwujudkan dalam bentuk
Sekolah Teologi Reformed Injili (STRI). Ketiga, mendirikan perpustakaan yang
menyediakan buku-buku bermutu untuk mengisi kebutuhan orangorang yang ingin
lebih banyak belajar kebenaran serta meyakini bahwa gerakan ini bersifat
universal dan berpengaruh dalam sejarah. Keempat, mendirikan sekolah teologi
dan Institut untuk mempersiapkan tenaga hamba Tuhan penuh waktu bagi generasi
yang akan datang. Kelima, dengan teologi yang benar mendirikan gereja dan
pos-pos Injil untuk menjadi wadah bagi para hamba Tuhan untuk boleh dengan
berani mengajarkan teologi Reformed dan menggembalakan kaum pilihan Tuhan.
Keenam, menerjemahkan dan mencetak buku-buku teologi Reformed.
Sedangkan
rencana dalam Aspek Penginjilan meliputi: Pertama, mengadakan penginjilan
massal dan secara langsung menghadapi kebutuhan masyarakat serta mengajar
manusia untuk bertobat dan menyambut undangan menjadi orang Kristen. Kedua,
mengadakan pemuridan penginjilan untuk melatih pribadi-pribadi yang merasa
terpanggil untuk melebarkan Kerajaan Allah melalui penginjilan pribadi. Dengan
demikian memobilisasi orang Kristen untuk menjadi saluran anugerah Tuhan bagi
masyarakat. Ketiga, melatih penginjil-penginjil penuh waktu dalam sekolah
teologi untuk mempersiapkan hamba-hamba Tuhan yang berkarunia dan berbeban
khusus dalam penginjilan. Keempat, menyediakan pos-pos Injil untuk menampung
buah-buah penginjilan untuk menuju kepada hidup penggembalaan dan gereja.
Apakah Keunikan Gerakan Ini?
Gerakan
Reformed Injili berbeda dengan gereja dan denominasi Reformed Injili. Gerakan
Reformed Injili dimaksud untuk menjadi dorongan bagi setiap denominasi dan
boleh menjadi milik setiap gereja di luar Gereja Reformed Injili, sehingga
gereja-gereja dibangunkan dan diarahkan kepada teologi yang benar dan semangat
Injili yang benar. Namun Gerakan Reformed Injili tidak menutup kemungkinan.
bagi hamba-hamba Tuhan yang berteologi Reformed Injili untuk mendirikan Gereja
Reformed Injili sebagai salah satu wadah dalam Kerajaan Allah, yang mendampingi
gereja-gereja lain untuk melaksanakan tugas panggilannya sebagai tubuh Kristus.
Siapakah yang Ada dalam Gerakan Ini?
Gerakan
ini tidak dimonopoli oleh hamba-hamba Tuhan penuh waktu, juga tidak dimonopoli
oleh GRII, karena teologi Reformed dan penginjilan dalam Gerakan Reformed
Injili merupakan inti internal dan aksi eksternal yang seharusnya dimiliki oleh
semua gereja. Maka setiap orang Kristen yang telah meng alami kelahiran barn
oleh Roh Kudus dan telah dibaptiskan ke dalam Tuhan, berhak berbagian dalam
Gerakan Reformed Injili. Jika Tuhan memimpin, maka orang-orang Kristen yang
bersemangat dan berteologi semacam ini, boleh dengan bebas, atas kerelaannya
sendiri, bergabung ke dalam Lembaga Reformed Injili, bahkan Gereja Reformed
Injili Indonesia. Setiap orang yang berbagian dalam gerakan ini hares menyadari
dan memahami Pengakuan Iman Reformed Injili serta rela bekerja sama dengan kaum
Reformed Injili untuk mengembangkan gerakan ini, dengan tujuan untuk memuliakan
Tuhan, memurnikan iman gereja, dan mengobarkan semangat Amanat Agung sampai
Kristus datang kembali.
GRII dan Gerakan Reformed Injili
GRIT
didirikan di atas dasar Pengakuan Iman Reformed Injili dengan tujuan menegakkan
satu gereja yang berbasiskan teologi Reformed, dengan mimbar yang menyampaikan
khotbah ekspositoris, dan jemaat yang berkomitmen mengabarkan Injil. Gereja ini
merupakan bagian dari tubuh Kristus, yang terdiri dari semua gereja yang
berdasarkan pada ajaran yang benar dalam melaksanakan tugasnya di dalam dunia
ini. Anggota GRIT terdiri dari: Pertama, basil penginjilan langsung yang
menerima Tuhan dan dibaptiskan ke dalam GRIT. Kedua, dari anggota gereja di
luar negeri atau luar pulau yang pindah ke kota di mana GRIT ada, lalu atas
permintaan dan kerelaannya sendiri menjadi anggota GRIT melalui atestasi
setelah mengikuti katekisasi. Ketiga, anak-anak anggota yang dijanjikan oleh
orangtua yang beriman untuk mendidik mereka berdasarkan iman Kristen. Keempat,
perpindahan anggota gereja lain dengan mengikuti prosedur yang sah.
Dari
antara anggota GRIT yang meyakini pentingnya Gerakan Reformed Injili serta
memiliki beban panggilan Tuhan untuk terjun dalam gerakan ini, mereka akan
diberikan kesempatan untuk mengikuti pelayanan sehingga melalui pengamatan,
latihan dan penyaringan, sebagian menjadi pekerja-pekerja yang melayani lebih
banyak orang. Pengurus terdiri dari mereka yang sudah melewati tahap pelayanan
yang dianggap cukup matang. Setiap orang Kristen yang menyadari dan memahami
Gerakan Reformed Injili seharusnya memberi pengaruh yang positif, baik di dalam
hidup gerejawi maupun hidup bermasyarakat dan bernegara.
Prospek Gerakan Ini
Melalui
kepercayaan Reformed Injili, kami mengharapkan semakin banyak gereja yang
kembali kepada ajaran yang benar, dan semakin banyak gereja yang terjun dalam
melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. Dengan demikian, STTRII,
Institut Reformed, dan STRI yang berada di kota-kota besar di Indonesia maupun
di luar negeri, memikul kewajiban untuk mendidik orang Kristen dalam pengenalan
teologi Reformed serta memobilisasi misi penginjilan. Sedangkan GRIT diharapkan
untuk membuka sebanyak mungkin MRI (Mimbar Reformed Injili) di berbagai tempat
untuk mengisi kebutuhan dan kehausan orang Kristen akan Firman Tuhan, teologi
Reformed, dan latihan penginjilan. Kami mengharapkan teologi yang benar menjadi
kunci pencerahan bagi kebudayaan dan kehidupan di dalam dunia ini; dan melalui
penginjilan, membawa seluruh bangsa kembali kepada Tuhan. Karena Tuhan berkata.
"Kamulah terang dunia, kamulah garam dunia." Dalam menyongsong abad
ke-21 yang ditandai dengan gerakan massa yang dipengaruhi oleh semangat Gerakan
Zaman Baru serta gerakan kebudayaan yang berfilsafatkan Postmodernisme, marilah
kita memancarkan cahaya Firman Tuhan bagaikan mercusuar yang menuntun semua orang
yang tersesat kembali ke pangkuan Allah yang kekal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar